CirebonShare.com – Kuningan, 28 Oktober 2025 – Truk terperosok ke jurang di Kuningan mengguncang warga Kecamatan Darma, Kabupaten Kuningan, pada Selasa pagi. Sebuah truk bermuatan lima ton susu MBG kehilangan kendali dan jatuh ke jurang sedalam sepuluh meter di kawasan Jalan Raya Cipasung. Truk bernomor polisi B 9754 VX yang dikemudikan RH (32) melaju dari Kuningan menuju Pangandaran untuk mengantarkan susu kemasan bagi program Makan Bergizi Gratis (MBG).
RH memacu truk dengan kecepatan sedang karena jalur Cipasung menurun dan berkelok tajam. Saat melintasi tikungan curam sekitar pukul 04.00 WIB, RH kehilangan kendali atas kemudi. Truk menghantam pembatas jalan dan langsung terjun ke jurang. Benturan keras menggema hingga perkampungan sekitar dan membuat warga panik. Sejumlah warga segera datang menolong korban sambil menghubungi aparat desa serta pihak kepolisian untuk meminta bantuan evakuasi.
Polisi Menjelaskan Kronologi
IPTU Sri Martini, Kanit Gakum Satlantas Polres Kuningan, menjelaskan kronologi peristiwa itu. Menurutnya, truk datang dari arah Kuningan menuju Pangandaran. Sopir RH belum mengenal medan jalan yang menurun dengan tikungan tajam.
IPTU Sri Martini menerima laporan warga sekitar pukul 04.15 WIB. Ia segera mengerahkan tim ke lokasi untuk mengevakuasi sopir dan mengamankan area kejadian.
“Truk melaju di jalur menurun. Sopir tidak mengenali medan. Saat truk memasuki tikungan, kendali hilang. Kendaraan menabrak pembatas jalan dan jatuh ke jurang sekitar sepuluh meter,” kata IPTU Sri Martini.
Tim kepolisian memasang garis pengaman dan menutup sebagian jalan selama proses evakuasi. Petugas mengatur arus kendaraan agar tidak menumpuk di lokasi.
Sopir Selamat Setelah Terjebak di Kabin
Benturan keras membuat kabin truk ringsek. Namun RH tetap sadar meskipun tubuhnya terjepit di balik kemudi. Warga segera mendekat untuk menolong. Mereka memecahkan kaca depan agar RH bisa keluar. Setelah petugas datang, tim medis dari RSUD 45 Kuningan membawa RH ke rumah sakit.
Dokter Lina Kartasasmita yang menangani korban menjelaskan bahwa RH mengalami luka pada bahu kanan dan beberapa bagian tubuhnya memar. Ia juga mengalami syok ringan. “Kami sudah melakukan observasi. Kondisinya stabil dan bisa berbicara,” kata Lina.
Keluarga RH datang dari Cirebon pada pagi hari. Mereka bersyukur karena RH selamat dari kecelakaan tersebut.
Petugas Mengevakuasi Truk Selama Delapan Jam
Petugas gabungan dari Satlantas Polres Kuningan, BPBD Kuningan, dan PMI memulai evakuasi pada pukul 05.00 WIB. Mereka mengerahkan dua unit derek besar untuk menarik badan truk dari dasar jurang. Jalur licin akibat hujan malam sebelumnya memperlambat proses penarikan.
Tim bekerja secara bergantian agar roda derek tidak tergelincir. Setiap kali tali baja menegang, petugas memberi aba-aba agar truk tidak bergeser ke arah berbeda. Warga sekitar ikut membantu dengan mengumpulkan batu dan kayu untuk memperkuat pijakan alat berat.
Evakuasi selesai sekitar pukul 12.15 WIB. Petugas kemudian membersihkan jalan dari tumpahan susu dan serpihan kaca. Setelah jalur bersih, arus lalu lintas kembali normal.
Muatan Susu MBG Berserakan di Lokasi
Truk membawa ribuan karton susu kemasan untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG). Sebagian besar susu tumpah ketika truk jatuh. Warga membantu mengumpulkan kemasan yang masih utuh. Petugas Dinas Sosial datang untuk mendata jumlah kerusakan barang.
Hendra Wijaya, perwakilan distribusi MBG wilayah Kuningan, meninjau lokasi pada siang hari. Ia memastikan bahwa program pengiriman susu tidak akan terganggu.
“Kami akan mengirimkan ulang pasokan susu dengan truk pengganti. Kami juga mengatur rute baru agar jalur lebih aman,” ujar Hendra.
Hendra menambahkan bahwa pihaknya sudah menyiapkan kendaraan cadangan di gudang Cirebon. Pengiriman baru akan berangkat malam ini setelah muatan siap.
Warga Mengeluhkan Minimnya Rambu dan Lampu Jalan
Beberapa warga mengeluhkan kondisi jalan Cipasung yang gelap dan minim rambu peringatan. Jalur itu sering dilalui kendaraan berat, tetapi tidak memiliki penerangan memadai. Asep Rahmat (52), tokoh masyarakat setempat, menilai bahwa jalan tersebut membutuhkan perhatian serius.
“Setiap tahun selalu ada kendaraan yang tergelincir di sini. Kami butuh rambu tambahan dan lampu jalan. Sopir luar daerah sering tidak tahu kalau di sini ada tikungan tajam,” kata Asep.
Dinas Perhubungan Kabupaten Kuningan mengirim tim untuk meninjau lokasi pada sore hari. Kepala Dinas Taufik Nurjaman berjanji menambah rambu reflektif dan memperbaiki marka jalan dalam waktu dekat.
“Kami akan menambah rambu tikungan dan lampu tenaga surya di beberapa titik rawan,” ujar Taufik.
Jalur Cipasung-Darma Sering Menjadi Jalur Alternatif
Banyak sopir memilih jalur Cipasung–Darma karena waktu tempuhnya lebih singkat dibanding jalur utama. Namun, jalur ini berkelok tajam dan menurun dengan kemiringan cukup ekstrem. Petugas kerap mengingatkan pengemudi agar tidak memacu kendaraan terlalu cepat.
Truk yang melintasi jalur ini biasanya membawa hasil pertanian atau logistik antar-kabupaten. Sopir dari luar daerah perlu mempelajari medan terlebih dahulu agar tidak mengalami kesulitan.
Polisi mencatat empat insiden kecil di jalur yang sama selama tahun 2024. Seluruh insiden terjadi karena sopir kehilangan kendali pada tikungan menurun.
Petugas Melakukan Pemeriksaan Kendaraan
Unit Laka Polres Kuningan memeriksa kondisi truk setelah evakuasi. Petugas menemukan sistem rem masih berfungsi normal. Ban depan kanan sedikit aus, tetapi tidak menyebabkan kegagalan mekanis.
IPTU Sri Martini menegaskan bahwa kecelakaan terjadi karena faktor manusia, bukan kerusakan teknis. “Sopir kurang mengantisipasi tikungan. Kami tidak menemukan indikasi rem blong,” ujarnya.
Petugas juga mengingatkan perusahaan transportasi agar memberi pelatihan tambahan bagi sopir baru, terutama yang sering melintas di jalur pegunungan.
Warga dan Relawan Bergerak Cepat
Sekitar dua puluh warga desa Cipasung ikut membantu proses evakuasi. Mereka membawa tali, obor, dan alat seadanya untuk menolong korban. Relawan dari BPBD Kuningan juga memasang tali pengaman agar petugas bisa turun dengan aman ke dasar jurang.
Budi Prasetyo (34), salah satu relawan, menceritakan pengalaman saat menolong. “Kami turun satu per satu. Sopir masih sadar dan minta air. Kami segera hubungi polisi,” kata Budi.
Semangat gotong royong warga mempercepat proses penyelamatan. Petugas mengapresiasi bantuan masyarakat karena tanpa kerja sama, evakuasi akan berlangsung lebih lama.
Program MBG Tetap Jalan
Meskipun truk terperosok, program Makan Bergizi Gratis tetap berjalan. Dinas Sosial Jawa Barat memastikan jadwal distribusi tidak berubah. Kepala Seksi Pangan Bergizi, Rini Handayani, menyampaikan bahwa pasokan cadangan tersedia di gudang Ciamis.
“Kami menyiapkan stok tambahan untuk mengganti susu yang rusak. Anak-anak sekolah tetap menerima jatah mereka,” jelas Rini.
Pemerintah provinsi juga berencana mengevaluasi jalur pengiriman agar truk tidak melintasi area berisiko tinggi.
Sopir Mendapat Pendampingan Psikologis
Setelah menjalani perawatan fisik, RH menerima pendampingan psikologis dari tim RSUD 45. Ia mengaku trauma setiap kali mendengar suara truk besar.
Psikolog Dewi Larasati mengatakan bahwa trauma pascakecelakaan wajar terjadi. “Kami melakukan terapi ringan untuk membantu korban memulihkan kepercayaan diri,” kata Dewi.
Keluarga RH mendukung proses pemulihan. Mereka berencana menjemput RH setelah dokter mengizinkan pulang.
Polisi Mengimbau Sopir untuk Lebih Waspada
Kanit Gakum IPTU Sri Martini kembali menegaskan pentingnya keselamatan di jalan menurun. Ia mengimbau sopir truk agar selalu memeriksa kondisi kendaraan sebelum berangkat dan memperhatikan rambu.
Polisi juga meminta pengemudi tidak menggunakan jalur Cipasung pada malam hari jika tidak mengenal medan. “Jalur ini memerlukan konsentrasi tinggi. Kami minta sopir beristirahat cukup sebelum melintas,” ucapnya.
Pemerintah Daerah Menyusun Rencana Penataan Jalur
Setelah kejadian, Bupati Kuningan, Dr. H. Acep Purnama, menggelar rapat koordinasi dengan Dinas Perhubungan dan BPBD. Ia menugaskan tim untuk mengevaluasi jalur pegunungan yang sering memakan korban.
“Kami ingin jalur perbukitan tetap aman bagi kendaraan logistik. Kami akan memasang pagar pembatas tambahan di beberapa titik rawan,” kata Bupati Acep.
Rencana perbaikan jalan mencakup pelebaran tikungan, pemasangan reflektor malam, serta pembangunan pos pemantauan di kawasan Cipasung.
Masyarakat Berharap Tidak Ada Kecelakaan Serupa
Masyarakat berharap kejadian truk terperosok ke jurang di Kuningan tidak terulang. Mereka menginginkan kombinasi antara disiplin sopir, infrastruktur aman, dan pengawasan intensif dari pemerintah.
Anak-anak sekolah yang menunggu distribusi susu MBG juga merasa lega setelah mendengar kabar bahwa pengiriman akan tetap berlangsung.
Penutup
Kejadian truk terperosok ke jurang di Kuningan mengingatkan semua pihak tentang pentingnya keselamatan di jalur menurun. Setiap pengemudi wajib memahami karakter jalan, memeriksa kendaraan, dan menjaga fokus penuh. Pemerintah berkomitmen memperbaiki infrastruktur, sementara masyarakat tetap menunjukkan semangat gotong royong yang kuat.
Kecelakaan ini berakhir tanpa korban jiwa, tetapi meninggalkan pelajaran besar bagi seluruh pengguna jalan.
JANGAN LEWATKAN !! : Fun Run Ramayana Pace 2025 di Cirebon
BACA JUGA : Camat Ciwaru Kuningan borong 2 emas catur
BACA JUGA : Kecelakaan Beruntun di Mundu Cirebon
