CirebonShare.com – Cirebon, 8 Agustus 2025 – Uji Sertifikasi Kompetensi kembali hadir di Fakultas Teknik Universitas Swadaya Gunung Jati (FT UGJ). Tahun ini, kegiatan tersebut mencatat rekor baru dengan partisipasi 151 peserta dari lima jabatan kerja berbeda di bidang konstruksi. Dengan dukungan penuh dari Balai Jasa Konstruksi Wilayah III Jakarta dan Kementerian PUPR, FT UGJ menegaskan komitmennya untuk mencetak lulusan yang unggul dan siap bersaing di dunia kerja.
Latar Belakang: Mengapa Sertifikasi Kompetensi Penting?
Di era persaingan kerja yang semakin ketat, sertifikasi kompetensi menjadi salah satu syarat utama untuk masuk ke industri konstruksi. Sertifikat ini membuktikan bahwa seorang tenaga kerja memiliki keterampilan, pengetahuan, dan sikap kerja sesuai dengan standar nasional maupun internasional.
Indonesia telah menetapkan aturan melalui Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi, yang mewajibkan setiap pekerja konstruksi memiliki sertifikat kompetensi. Aturan ini tidak hanya berlaku pada proyek pemerintah, tetapi juga pada sebagian besar proyek swasta yang memprioritaskan tenaga kerja terampil.
Oleh karena itu, FT UGJ memanfaatkan peluang ini untuk memberikan bekal nyata kepada mahasiswanya. Dengan mengikuti uji sertifikasi kompetensi, lulusan tidak hanya membawa ijazah, tetapi juga bukti resmi bahwa mereka siap bekerja.
Tujuan Uji Sertifikasi Kompetensi di FT UGJ
FT UGJ menggelar kegiatan ini untuk beberapa tujuan strategis:
- Meningkatkan daya saing lulusan di pasar kerja nasional maupun internasional.
- Memenuhi kebutuhan industri yang terus mencari tenaga kerja bersertifikat.
- Memberikan pengakuan resmi terhadap kompetensi mahasiswa dan alumni.
- Mendorong kesadaran pentingnya standar keselamatan kerja di bidang konstruksi.
Dekan FT UGJ, Dr. Nurullah Budisiswanto, ST, MT, menyampaikan bahwa program ini bukan hanya formalitas, melainkan bagian dari misi kampus untuk menghasilkan lulusan yang kompeten secara menyeluruh.
“Kami ingin setiap lulusan membawa bukti kemampuan yang diakui industri. Sertifikat kompetensi menjadi salah satu modal terkuat bagi mereka,” tegasnya.
Profil Fakultas Teknik UGJ
Fakultas Teknik Universitas Swadaya Gunung Jati dikenal sebagai salah satu pusat pendidikan teknik terkemuka di Cirebon. Fakultas ini memiliki beberapa program studi unggulan seperti Teknik Sipil, Teknik Industri, dan Arsitektur.
Sejak berdiri, FT UGJ konsisten menggabungkan teori akademik dengan praktik lapangan. Mereka rutin menjalin kerja sama dengan dunia industri, mengadakan kuliah tamu, magang, hingga sertifikasi seperti ini.
Langkah-langkah tersebut membuat mahasiswa FT UGJ terbiasa dengan tantangan lapangan bahkan sebelum lulus kuliah.
Detail Kegiatan Uji Sertifikasi 2025
Uji sertifikasi tahun ini digelar pada Jumat, 8 Agustus 2025, di Kampus I FT UGJ. Prosesnya melibatkan pengujian teori, wawancara, dan praktik lapangan. Peserta berasal dari mahasiswa tingkat akhir dan alumni yang telah menyelesaikan seluruh mata kuliah.
Jumlah peserta mencapai 151 orang, meningkat hampir dua kali lipat dibanding tahun sebelumnya yang hanya sekitar 75 peserta. Lonjakan ini menunjukkan bahwa kesadaran mahasiswa akan pentingnya sertifikasi kompetensi semakin tinggi.
Lima Jabatan Kerja yang Diujikan
Pada tahun ini, FT UGJ menguji lima jabatan kerja di sektor konstruksi, masing-masing dengan fokus dan tanggung jawab berbeda:
- Supervisor K3 Konstruksi Utama (37 peserta)
Jabatan ini bertanggung jawab penuh terhadap keselamatan kerja di proyek konstruksi. Peserta diuji kemampuannya mengidentifikasi risiko, membuat rencana keselamatan, dan memastikan prosedur K3 dijalankan. - Quantity Surveyor Utama (29 peserta)
Peran ini berfokus pada perencanaan biaya proyek. Ujian meliputi analisis biaya, penghitungan volume pekerjaan, dan strategi pengendalian anggaran. - Quality Engineer (33 peserta)
Jabatan ini menuntut kemampuan mengontrol kualitas material dan hasil pekerjaan. Peserta harus memahami prosedur uji mutu dan mampu menyusun laporan teknis. - Pengawas Pekerjaan Struktur Gedung Utama (33 peserta)
Tugas utama jabatan ini adalah memastikan pekerjaan struktur sesuai spesifikasi. Ujian melibatkan analisis gambar teknik dan supervisi langsung di lapangan. - Pelaksana Pemeliharaan Jalan (19 peserta)
Jabatan ini fokus pada perbaikan dan perawatan jalan. Peserta diuji keterampilannya dalam teknik perbaikan serta manajemen waktu pelaksanaan pekerjaan.
Proses Uji Sertifikasi: Dari Teori Hingga Lapangan
Proses uji sertifikasi di FT UGJ dirancang agar mencerminkan situasi nyata di lapangan. Tahapannya meliputi:
- Tes Tertulis: Menguji pemahaman teori sesuai bidang.
- Wawancara Asesor: Menilai pengalaman dan kesiapan kerja.
- Praktik Lapangan: Menyimulasikan pekerjaan sesuai jabatan.
Asesor dari Balai Jasa Konstruksi memantau langsung setiap peserta. Hanya mereka yang memenuhi seluruh kriteria yang berhak menerima sertifikat.
Manfaat Langsung bagi Peserta
Peserta yang lulus uji sertifikasi kompetensi mendapatkan banyak keuntungan, di antaranya:
- Peluang kerja lebih luas di proyek pemerintah maupun swasta.
- Pengakuan kemampuan resmi dari lembaga berwenang.
- Nilai tambah saat melamar pekerjaan, bahkan di luar negeri.
- Pemahaman lebih mendalam tentang prosedur kerja profesional.
Seorang peserta, Ahmad Fauzi, mengaku bahwa mengikuti uji sertifikasi memberinya rasa percaya diri.
“Sekarang saya punya bukti tertulis bahwa saya kompeten. Rasanya lebih siap untuk terjun ke proyek besar,” ujarnya.
Tren Nasional: Kebutuhan Tenaga Kerja Konstruksi Bersertifikat
Kementerian PUPR mencatat bahwa pada 2024, Indonesia memiliki lebih dari 8 juta pekerja konstruksi. Namun, hanya sekitar 30% yang memegang sertifikat kompetensi. Angka ini masih jauh dari target nasional.
Dengan gencarnya pembangunan infrastruktur, kebutuhan tenaga kerja bersertifikat terus meningkat. Oleh sebab itu, kampus seperti FT UGJ memegang peran penting dalam menyediakan SDM yang memenuhi standar tersebut.
Kolaborasi dan Dukungan Pemerintah
Uji sertifikasi di FT UGJ mendapat dukungan penuh dari pemerintah. Balai Jasa Konstruksi menyediakan asesor, modul ujian, hingga sebagian fasilitas pelatihan. Kerja sama ini menjadi wujud sinergi antara pendidikan tinggi dan pemerintah dalam memajukan kualitas SDM konstruksi.
Tantangan dan Harapan ke Depan
Meskipun antusiasme peserta meningkat, FT UGJ menghadapi tantangan dalam memastikan semua mahasiswa mengikuti sertifikasi sebelum lulus. Beberapa mahasiswa masih menunda karena merasa belum siap secara mental maupun teknis.
FT UGJ berencana menambah sesi pelatihan internal agar mahasiswa lebih percaya diri. Selain itu, fakultas ingin memperluas jenis sertifikasi, termasuk sertifikasi berbasis teknologi konstruksi modern.
Kesimpulan
Uji sertifikasi kompetensi di FT UGJ 2025 menjadi tonggak penting bagi pendidikan teknik di Cirebon. Dengan 151 peserta dari lima jabatan kerja, kegiatan ini membuktikan komitmen kampus dalam menyiapkan lulusan yang tidak hanya berilmu, tetapi juga diakui secara profesional.
BACA JUGA : Dampak Kebijakan KDM, SMK Ini Hanya Punya 1 Siswa
BACA JUGA : Larangan Study Tour, Peluang Wisata Edukatif Cirebon
JANGAN LEWATKAN!! : Pasang Iklan Gratis di CirebonShare.com Selama Agustus


















