CirebonShare.com – Majalengka, 31 Juli 2025 – Warga Magelang meninggal secara tragis di Majalengka setelah ditemukan tergantung di sebuah kamar kost pada Rabu pagi, 30 Juli 2025. Korban diketahui bernama Edwin Aji Dewantoro (30), warga Desa/Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Ia ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa di kamar kost milik seorang warga bernama Sasrinto, yang berlokasi di Dusun Kliwon, Desa Mekarsari, Kecamatan Jatiwangi, Kabupaten Majalengka. Kejadian warga Magelang meninggal ini pun langsung menggemparkan lingkungan sekitar.
Sebelum jasad korban ditemukan, beberapa warga sempat mendengar suara benturan keras dan teriakan dari dalam kamar yang ia tempati. Warga kemudian mencoba mengetuk pintu, namun tak ada jawaban. Setelah berkoordinasi dengan kakak korban, pintu kamar dibuka secara paksa. Saat itu, tubuh Edwin sudah tergantung dengan tali melilit lehernya. Peristiwa warga Magelang meninggal dengan cara tragis seperti ini bukan yang pertama terjadi, namun tetap meninggalkan duka mendalam bagi warga sekitar.
Kematian warga Magelang meninggal tersebut segera dilaporkan ke pihak berwenang. Tak lama setelah laporan diterima, petugas dari Puskesmas dan tim Inafis Polres Majalengka tiba di lokasi untuk melakukan pemeriksaan medis dan olah tempat kejadian perkara (TKP). Hasil pemeriksaan memastikan bahwa warga Magelang meninggal itu sudah tidak bernyawa saat pertama kali ditemukan oleh warga.
Kronologi Penemuan Korban
Berdasarkan keterangan warga setempat, kejadian ini bermula sekitar pukul 10.30 WIB. Saksi mata bernama Delly Rida Robi mengaku mendengar suara benturan dari dalam kamar Edwin. Awalnya, ia mengira suara tersebut berasal dari aktivitas biasa. Namun, karena terdengar teriakan dan tidak ada respons saat dipanggil, ia merasa curiga.
Delly lalu menghubungi kakak korban, Bagus Satrio, yang tinggal tidak jauh dari lokasi. Edwin sebelumnya sempat menumpang di rumah kakaknya itu selama beberapa hari setelah datang dari Magelang. Setelah mendapat izin dari Bagus, Delly meminta bantuan seorang warga lain bernama Ekarius untuk membuka pintu secara paksa.
Apa yang mereka temukan sungguh di luar dugaan. Edwin ditemukan tergantung di balik pintu kamar, dengan tali melilit lehernya dan tubuh sudah tidak bergerak. Sontak, warga yang menyaksikan kejadian itu panik dan langsung melaporkan ke ketua RW serta aparat desa.
Profil Singkat Korban
Edwin Aji Dewantoro, lahir dan besar di Mertoyudan, Magelang. Menurut Ketua RW setempat, Hasan Saputra, Edwin dikenal sebagai pribadi yang pendiam dan tertutup. Selama delapan hari tinggal di Desa Mekarsari, ia tidak banyak bergaul dengan warga sekitar.
“Dia orangnya tenang, jarang bicara, dan lebih sering di dalam kamar. Kami tidak tahu pasti apa pekerjaannya, tapi menurut kakaknya, dia baru datang dari Magelang karena ingin mencoba hidup mandiri,” ujar Hasan.
Selama tinggal di Jatiwangi, Edwin menyewa sebuah kamar kost milik Sasrinto, seorang warga yang menyewakan kamar kepada pendatang. Dalam kesehariannya, Edwin tampak seperti orang biasa, tanpa gelagat mencurigakan.
Langkah Cepat Aparat dan Pemeriksaan Medis
Pihak kepolisian langsung bertindak cepat. Setelah menerima laporan, tim Inafis dari Polres Majalengka diterjunkan ke lokasi. Petugas medis dari Puskesmas juga hadir untuk memastikan kondisi jenazah sebelum dilakukan evakuasi.
Dari hasil pemeriksaan awal, tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan fisik selain luka bekas jeratan di leher korban. Polisi menduga kuat bahwa Edwin meninggal karena bunuh diri.
Jenazah korban kemudian dibawa ke rumah duka di Magelang untuk dimakamkan. Pihak keluarga menolak otopsi lebih lanjut dan menyatakan menerima kejadian tersebut sebagai musibah.
Respons Warga dan Suasana Duka
Peristiwa ini menyisakan kesedihan mendalam di kalangan warga Desa Mekarsari. Banyak warga yang tidak menyangka bahwa pria pendiam itu akan mengakhiri hidupnya dengan cara tragis.
“Selama di sini dia tidak pernah membuat masalah. Tapi memang kelihatan sering menyendiri. Kadang keluar beli makanan, selebihnya di kamar,” ujar salah satu tetangga kamar kost.
Beberapa warga mengaku menyesal karena tidak menyapa atau mencoba mengenal Edwin lebih jauh. Peristiwa ini menjadi pengingat bahwa kadang orang-orang yang tampak baik-baik saja justru sedang mengalami tekanan yang luar biasa.
Kesehatan Mental: Masalah yang Kerap Terabaikan
Kasus seperti yang dialami Edwin bukanlah yang pertama di Indonesia. Fenomena bunuh diri akibat depresi, tekanan hidup, atau permasalahan pribadi semakin sering terjadi, terutama di kalangan usia produktif.
Sayangnya, stigma terhadap masalah kesehatan mental masih tinggi. Banyak orang yang merasa malu untuk mencari bantuan atau mengungkapkan perasaan mereka, sehingga berujung pada tindakan yang fatal.
Dalam kasus Edwin, hingga saat ini belum diketahui pasti alasan di balik keputusannya mengakhiri hidup. Tidak ditemukan surat wasiat atau pesan terakhir. Namun kuat dugaan bahwa ia menyimpan beban psikologis yang tidak ia ungkapkan kepada orang terdekat.
Pentingnya Dukungan Sosial dan Lingkungan yang Peduli
Tragedi ini menyadarkan masyarakat akan pentingnya menciptakan lingkungan sosial yang suportif dan terbuka. Setiap individu, terlebih mereka yang baru datang ke lingkungan baru, membutuhkan ruang untuk diterima dan didengar.
Ketua RW Hasan Saputra menyatakan ke depan pihaknya akan lebih aktif membangun komunikasi dengan pendatang maupun warga lama yang terlihat mengalami perubahan perilaku.
“Kita tidak bisa tahu isi hati seseorang. Tapi kita bisa mencoba mendekat, menyapa, dan memberi ruang untuk berbicara. Mungkin hal kecil seperti itu bisa menyelamatkan nyawa,” ujarnya.
Peran Pemerintah dan Tenaga Kesehatan Jiwa
Dalam menghadapi meningkatnya kasus gangguan mental, pemerintah melalui dinas kesehatan setempat diharapkan dapat meningkatkan layanan konsultasi psikologis gratis, terutama di daerah-daerah yang tidak memiliki fasilitas rumah sakit jiwa.
Selain itu, edukasi tentang pentingnya kesehatan mental perlu terus disosialisasikan melalui sekolah, kantor kelurahan, dan forum masyarakat lainnya.
Masyarakat juga harus dilatih untuk mengenali tanda-tanda depresi, seperti perubahan emosi mendadak, menarik diri dari pergaulan, kehilangan minat, dan keluhan fisik tanpa sebab medis yang jelas.
Menghindari Sensasionalisasi dan Menjaga Martabat Korban
Dalam menyikapi berita seperti ini, media dan masyarakat memiliki tanggung jawab moral untuk menjaga martabat korban dan keluarganya. Publikasi yang berlebihan, spekulatif, atau mengandung unsur sensasional dapat menyakiti keluarga korban yang sedang berduka.
CirebonShare.com berkomitmen untuk menyajikan informasi dengan akurat, empatik, dan sesuai etika jurnalistik. Kami juga mengimbau masyarakat untuk tidak menyebarkan gambar jenazah atau isi kamar korban yang dapat melanggar privasi.
Pesan Akhir: Anda Tidak Sendiri
Jika Anda merasa tertekan, sedih berlarut-larut, atau kehilangan semangat hidup, ketahuilah bahwa Anda tidak sendiri. Banyak orang yang peduli dan siap membantu. Jangan ragu untuk menghubungi keluarga, sahabat, guru, tokoh agama, atau tenaga profesional kesehatan jiwa.
Setiap nyawa berharga. Setiap masalah bisa dicari jalan keluarnya. Mari kita saling menjaga, mendengar, dan menjadi bagian dari solusi bersama.
BACA JUGA : Gerak Cepat Dinsos Cirebon Bantu Mutmainnah Yatim Piatu
BACA JUGA : Polresta Cirebon Sita Miras dan Knalpot Bising
KISAH INSPIRATIF : Produsen Layang-Layang Cirebon Raup Ribuan Pesanan

















