CirebonShare.com – CIREBON, 22 Juli 2025 – Puluhan siswa dari lembaga pendidikan alternatif tingkat SMP di Kota Cirebon mendapatkan pembekalan materi wawasan kebangsaan siswa Cirebon dari TNI. Kegiatan edukatif tersebut digelar pada Selasa pagi, 22 Juli 2025, di kawasan Pronggol, Kelurahan Pegambiran, Kecamatan Lemahwungkuk, dan langsung dihadiri oleh Danramil 1403 Lemahwungkuk, Kapten Inf Karyono, beserta Babinsa Kelurahan Kesepuhan, Serka Tuhardi.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program pembinaan karakter bangsa di tingkat pendidikan dasar, sekaligus bagian dari program pembinaan teritorial TNI Angkatan Darat melalui Kodim 0614/Kota Cirebon.
Para pelajar yang hadir menunjukkan semangat dan antusiasme tinggi dalam mengikuti kegiatan yang mengangkat tema besar: “Menanamkan Jiwa Nasionalisme Sejak Dini”.
Membentuk Generasi Muda yang Kuat Secara Mental dan Ideologi
Dalam penyampaiannya, Kapten Inf Karyono menekankan pentingnya menanamkan pemahaman tentang kebangsaan kepada generasi muda sejak usia sekolah.
“Generasi muda adalah aset bangsa. Tanpa pembekalan karakter dan ideologi sejak dini, mereka rentan terpengaruh oleh arus informasi negatif yang sangat deras saat ini,”
– Kapten Inf Karyono, Danramil 1403 Lemahwungkuk
Ia menegaskan bahwa wawasan kebangsaan siswa Cirebon harus terus dibangun melalui kolaborasi antara instansi pendidikan dan aparat pertahanan. Terlebih, dalam konteks zaman modern yang penuh dengan tantangan global dan disrupsi teknologi, nilai-nilai kebangsaan menjadi fondasi penting agar pelajar tidak kehilangan jati diri sebagai warga negara Indonesia.
Apa Itu Wawasan Kebangsaan dan Mengapa Penting?
Wawasan kebangsaan bukan sekadar pengetahuan tentang sejarah perjuangan bangsa, tetapi juga mencakup pemahaman mendalam tentang pentingnya menjaga keutuhan NKRI, hidup rukun dalam keberagaman, serta memiliki semangat gotong royong.
Dalam konteks pelajar, wawasan kebangsaan siswa Cirebon menjadi langkah penting untuk memperkuat nilai-nilai berikut:
- Cinta tanah air
- Kesadaran berkonstitusi
- Toleransi dan tenggang rasa
- Disiplin serta tanggung jawab sosial
- Menjaga perdamaian dan menolak kekerasan
Kegiatan ini diharapkan menjadi salah satu solusi preventif terhadap meningkatnya pengaruh paham-paham radikal, intoleransi, hingga cyberbullying yang kian marak terjadi di kalangan pelajar.
Strategi Pendidikan Nonformal yang Efektif
Program edukasi ini dilaksanakan di luar kelas formal, dan justru lebih efektif karena dikemas secara interaktif. Para siswa tidak hanya mendengar, tetapi juga berdialog langsung dengan pemateri dari TNI, mengajukan pertanyaan, dan berbagi pandangan.
Serka Tuhardi, yang turut memberikan materi pendamping, juga membekali siswa dengan nilai-nilai kedisiplinan, etika sosial, dan tanggung jawab.
“Kami ingin pelajar memahami bahwa bela negara bukan hanya lewat senjata, tapi lewat sikap dan perilaku sehari-hari, seperti jujur, disiplin, dan menghargai perbedaan,”
– Serka Tuhardi, Babinsa Kelurahan Kesepuhan
Respon Positif dari Pelajar dan Guru
Para siswa yang mengikuti kegiatan tersebut mengaku senang dan mendapatkan wawasan baru. Mereka merasa termotivasi untuk lebih mencintai negara dan berkontribusi secara positif dalam kehidupan bermasyarakat.
Sementara itu, pihak sekolah juga menyambut baik kegiatan ini. Kepala lembaga pendidikan tersebut, Khairunisa, menyampaikan rasa terima kasih dan apresiasi kepada TNI.
“Kami merasa bangga atas kepedulian TNI terhadap pendidikan karakter anak-anak kami. Kegiatan ini sangat bermanfaat dan membekas di hati mereka,”
– Khairunisa, Kepala Sekolah
Ia berharap kegiatan serupa bisa digelar secara rutin, tidak hanya di sekolah mereka, tetapi juga di berbagai sekolah lain di wilayah Kota Cirebon.
Menjawab Tantangan Era Digital
Di era digital seperti saat ini, pelajar menghadapi tantangan besar berupa informasi yang datang dari berbagai arah. Tidak semua informasi benar, dan tidak semua konten membangun. Dalam hal ini, pembekalan wawasan kebangsaan siswa Cirebon menjadi filter alami untuk membantu mereka menyaring informasi dan menentukan sikap berdasarkan nilai Pancasila dan UUD 1945.
Kegiatan ini juga mendorong pelajar untuk lebih bijak dalam bermedia sosial, serta tidak mudah terprovokasi oleh isu-isu SARA yang sering menjadi sumber konflik di masyarakat.
Penguatan Identitas Nasional dalam Konteks Global
Materi wawasan kebangsaan tidak hanya terbatas pada sejarah perjuangan bangsa, tetapi juga bagaimana pelajar bisa tetap memegang teguh identitas nasional dalam konteks globalisasi. Tantangan global saat ini adalah mempertahankan budaya lokal dan semangat nasionalisme di tengah arus budaya asing.
Kapten Inf Karyono memberikan contoh kepada para siswa, seperti:
- Menggunakan produk lokal
- Mempelajari budaya Indonesia
- Aktif dalam kegiatan sosial di lingkungan
- Menghormati perbedaan suku, agama, dan bahasa
Semua ini menjadi bagian dari implementasi bela negara non-militer.
Peran TNI dalam Dunia Pendidikan
TNI kini tidak hanya menjadi garda pertahanan negara secara fisik, tetapi juga mengambil peran dalam pendidikan nonformal melalui kegiatan teritorial. Pendekatan humanis yang dilakukan oleh jajaran Kodim 0614 Cirebon menjadi bentuk nyata bahwa pertahanan ideologis bangsa tidak bisa berdiri sendiri, melainkan harus melibatkan masyarakat, termasuk pelajar.
Program ini juga merupakan bentuk penguatan sinergi antara TNI, sekolah, dan pemerintah daerah dalam membentuk SDM unggul dan berkarakter.
Saran dan Harapan dari Warga
Beberapa orang tua siswa yang hadir menyampaikan harapannya agar kegiatan seperti ini bisa menjadi agenda tahunan. Mereka menilai pembekalan karakter semacam ini sangat penting karena anak-anak zaman sekarang cenderung lebih dekat dengan gawai daripada memahami realitas sosial dan sejarah bangsanya.
“Anak-anak kami perlu dibekali bukan cuma ilmu pelajaran, tapi juga nilai-nilai kehidupan. TNI hadir di sekolah bukan untuk menakut-nakuti, tapi memberi contoh baik,” – Sulastri, wali murid
Efek Jangka Panjang untuk Kota Cirebon
Jika program wawasan kebangsaan siswa Cirebon ini terus digalakkan, maka dampaknya bisa sangat positif terhadap masa depan daerah. Kota Cirebon yang terdiri dari masyarakat majemuk membutuhkan generasi muda yang menjunjung tinggi toleransi dan kesadaran multikultural.
Melalui kegiatan seperti ini, pelajar juga lebih siap dalam menghadapi tantangan sosial ke depan, seperti:
- Konflik horizontal
- Intoleransi agama
- Polarisasi politik sejak dini
- Hoaks dan ujaran kebencian di media sosial
Penutup: Pendidikan Karakter adalah Investasi Bangsa
Program edukasi karakter seperti ini bukan sekadar pelengkap kurikulum, melainkan menjadi inti dari pembentukan jati diri bangsa. Pembekalan wawasan kebangsaan siswa Cirebon oleh TNI adalah contoh nyata bagaimana sinergi antarinstansi bisa memberi dampak langsung dan positif pada dunia pendidikan.
Ke depan, sinergi serupa perlu terus digalakkan di berbagai wilayah, tak hanya di Cirebon. Apabila setiap pelajar Indonesia mendapatkan bekal nasionalisme dan karakter sejak dini, maka bangsa ini akan memiliki fondasi kuat dalam menghadapi tantangan global dan ancaman ideologi yang dapat memecah persatuan.
BACA JUGA : Tabungan Simpanan Pelajar Ciayumajakuning Tembus 40 Ribu
BACA JUGA : Penyelewengan Dana PIP di SMAN 7 Cirebon


















