CirebonShare.com – Kota Cirebon, 13 September 2025 – Zaki Adnan Restu Margayana Harumkan Indonesia lewat prestasi gemilang di ajang internasional. Selain itu, siswa kelas 8 G SMP Negeri 4 Kota Cirebon itu berhasil memperkuat Timnas Badan Liga Sepakbola Pelajar Indonesia (BLiSPI) U-15 pada kompetisi Universal Youth Cup China 2025 yang berlangsung di Dingnan, China, 18–24 Agustus 2025. Selama turnamen berlangsung, Zaki bersama Timnas tampil konsisten sehingga mampu menembus partai final. Namun demikian, meski harus puas sebagai runner-up setelah kalah dari tim tuan rumah, keberhasilan itu tetap membawa kebanggaan bagi keluarga, sekolah, dan tentu saja bangsa. Oleh karena itu, pihak SMP Negeri 4 Kota Cirebon memberikan penghargaan khusus kepada Zaki pada upacara bendera, Senin 8 September 2025, sebagai bentuk apresiasi atas perjuangan dan dedikasinya.
Apresiasi Resmi dari Sekolah dan Maknanya bagi Komunitas
Pertama, penghargaan yang diberikan sekolah bukan sekadar simbol; melainkan wujud nyata pengakuan atas usaha panjang seorang pelajar. Selain itu, saat acara berlangsung, seluruh peserta upacara menyaksikan prosesi penghargaan sehingga suasana kebanggaan melekat kuat. Musfiq Amarulloh, guru olahraga yang mewakili Kepala Sekolah Ikin Sahrikin, menyampaikan rasa bangga sekolah. Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa prestasi Zaki di kancah internasional menjadi motivasi bagi siswa lain.
“Kami mengapresiasi atas perjuangan Zaki, kami (sekolah) bangga. Semoga ini menjadi contoh dan menjadikan penyemangat siswa lainnya untuk berprestasi,” kata Musfiq pada Jumat, 12 September 2025.
Selain itu, pihak sekolah juga menyatakan akan terus mendorong pengembangan minat dan bakat siswa, baik melalui ekstrakurikuler maupun dukungan administratif. Dengan demikian, penghargaan tersebut diharapkan tidak hanya memperkuat semangat Zaki, tetapi juga menjadi pemantik semangat baru bagi teman-teman sekelas dan generasi berikutnya.
Perjalanan Seleksi: Dari Tingkat Lokal hingga Timnas
Pertama-tama, untuk bisa masuk skuad Timnas BLiSPI U-15, Zaki melewati serangkaian seleksi yang ketat. Selain itu, proses seleksi melibatkan uji kemampuan teknis, taktik, serta penilaian karakter dan disiplin. Selanjutnya, setelah lolos seleksi di tingkat lokal, ia harus bersaing lagi pada seleksi regional dan nasional. Oleh karena itu, kesuksesan Zaki mencerminkan kombinasi bakat, kerja keras, dan dukungan lingkungan.
Lebih jauh lagi, pengalaman seleksi ini bukan hanya soal kemampuan fisik semata; melainkan juga tentang kesiapan mental untuk tampil di level internasional. Dengan demikian, kesempatan bergabung ke Timnas memberikan pengalaman belajar yang luar biasa bagi seorang remaja usia belasan tahun.
Peran SSB Bina Sentra FA: Binaan yang Konsisten
Selain dukungan sekolah, peran SSB Bina Sentra FA Cirebon tak bisa diabaikan. Sebagai tambahan, SSB tersebut selama ini dikenal konsisten membina talenta-talenta muda melalui program latihan terstruktur. Oleh karena itu, banyak pemain dari SSB ini yang kemudian tampil di level nasional.
Sebagai hasilnya, pembinaan yang berkesinambungan mempersiapkan pemain tidak hanya secara teknis, tetapi juga secara taktis dan mental. Selain itu, SSB memfasilitasi partisipasi di kompetisi regional sehingga pemain dapat mengasah kompetensi melalui pengalaman bertanding. Dengan demikian, keberhasilan Zaki juga dapat dibaca sebagai buah dari sistem pembinaan yang matang.
Universal Youth Cup China 2025: Lintasan Turnamen dan Performa Timnas
Pertama, turnamen Universal Youth Cup merupakan salah satu kompetisi bergengsi di level pelajar yang mempertemukan tim-tim muda dari berbagai negara. Selama turnamen, Timnas BLiSPI U-15 menunjukkan kualitas permainan yang kompetitif. Selain itu, dalam beberapa pertandingan kunci, tim menampilkan permainan kolektif yang solid sehingga mereka mampu melaju ke babak akhir.
Namun demikian, pada partai final melawan tuan rumah China, Indonesia harus mengakui keunggulan tim lawan. Meski demikian, posisi runner-up tetap merupakan pencapaian membanggakan, terlebih karena ajang ini mempertemukan lawan-lawan berkualitas. Dengan demikian, pengalaman bertanding di luar negeri memberi pelajaran berharga bagi seluruh pemain, termasuk Zaki.
Lebih lanjut, pertandingan-pertandingan selama turnamen juga menjadi ajang evaluasi teknik dan mental. Oleh karena itu, hasil di Dingnan dapat menjadi referensi perbaikan untuk program pembinaan ke depan.
Profil Singkat Zaki: Bakat, Disiplin, dan Keseimbangan Akademik
Pertama-tama, Zaki Adnan Restu Margayana adalah siswa kelas 8 G SMP Negeri 4 Kota Cirebon yang sejak kecil menunjukkan minat kuat pada sepakbola. Selain itu, ia aktif di SSB Bina Sentra FA dan mengikuti berbagai kompetisi lokal. Sementara itu, guru-guru di sekolah menilai Zaki sebagai sosok yang disiplin dan mampu menyeimbangkan antara aktivitas olahraga dan akademik.
Lebih jauh, meski memiliki jadwal latihan padat, Zaki tetap menjaga nilai akademiknya dengan baik. Oleh karena itu, ia menjadi contoh bahwa prestasi olahraga dapat selaras dengan kewajiban belajar jika dikelola dengan benar. Selain itu, dukungan orang tua dan pelatih menjadi faktor kunci yang terus mendorong perkembangan bakatnya. Dengan demikian, Zaki bukan hanya aset untuk sekolah, melainkan juga potensi bagi sepakbola Indonesia ke depan.
Dampak Keberhasilan: Sekolah, Kota, dan Nasional
Pertama, bagi SMP Negeri 4 Kota Cirebon, prestasi Zaki memperkuat reputasi sekolah sebagai lingkungan yang mendukung pengembangan bakat siswa. Selain itu, penghargaan resmi yang diberikan oleh sekolah menjadi bentuk pengakuan yang memotivasi siswa lain untuk aktif mengembangkan kemampuan di luar kelas.
Selanjutnya, bagi Kota Cirebon, keberhasilan seorang siswa berprestasi di tingkat internasional turut meningkatkan citra daerah. Selain itu, komitmen SSB dan sekolah juga menunjukkan sinergi lokal yang efektif dalam pembinaan atlet muda. Oleh karena itu, potensi daerah untuk menjadi sumber talenta sepakbola nasional menjadi semakin nyata.
Di tingkat nasional, posisi runner-up Timnas BLiSPI U-15 menunjukkan bahwa pembinaan usia dini di Indonesia memiliki arah positif. Dengan demikian, pengalaman ini dapat menjadi pijakan untuk memperkuat program pembinaan pemain muda di masa depan.
Kesaksian dan Reaksi Komunitas (Ringkas dan Relevan)
Pertama, Musfiq Amarulloh (guru olahraga yang mewakili kepala sekolah) secara terbuka menyampaikan apresiasi dan harapan agar prestasi ini menular ke siswa lain. Selain itu, beberapa orang tua murid yang hadir menyatakan kebanggaan, meski mereka memilih untuk menyampaikan perasaan secara lisan di lingkungan sekolah.
Lebih lanjut, sebagian siswa menyatakan bangga melihat teman sekelasnya tampil di level internasional sehingga mereka merasa termotivasi untuk berlatih lebih tekun. Dengan demikian, dampak psikologis positif bagi komunitas sekolah cukup signifikan.
Tantangan yang Harus Diatasi dan Rekomendasi
Pertama, salah satu tantangan utama adalah menjaga keseimbangan antara kegiatan olahraga dan kewajiban akademik. Oleh karena itu, perlu ada kebijakan sekolah yang fleksibel namun tetap tegas dalam mendukung siswa berprestasi. Selain itu, koordinasi antara sekolah, SSB, dan orang tua harus diperkuat agar jadwal latihan dan akademik bisa disinergikan.
Kedua, pembinaan jangka panjang membutuhkan dukungan fasilitas yang memadai. Oleh karena itu, pemerintah daerah dan pihak swasta dapat diberdayakan untuk menyediakan sarana latihan yang lebih baik. Selanjutnya, program beasiswa atau insentif bagi siswa berprestasi dapat menjadi pendorong tambahan.
Terakhir, monitoring dan evaluasi berkala terhadap program pembinaan penting dilakukan. Dengan demikian, perbaikan yang terukur akan memungkinkan peningkatan kualitas talenta secara konsisten.
Politik Pembinaan: Sinergi Sekolah, Klub, dan Pemerintah
Pertama, efektifitas pembinaan pemain muda bergantung pada sinergi multi-pihak. Selain itu, kolaborasi antara sekolah, SSB, dan dinas olahraga perlu diatur secara sistemik sehingga tidak ada tumpang tindih program. Dengan demikian, talenta seperti Zaki dapat memperoleh jalur pengembangan yang jelas dan berkelanjutan.
Lebih jauh, perlu adanya regulasi yang mengatur jam latihan, perlindungan pendidikan, dan hak anak agar kesejahteraan pelajar tetap terjaga. Oleh karena itu, pendekatan holistik harus menjadi prioritas dalam pembinaan atlet usia dini.
Pelajaran dari Dingnan: Apa yang Bisa Dipelajari?
Pertama, bermain di luar negeri menuntut kesiapan taktis dan mental lebih tinggi. Selain itu, perbedaan gaya permainan lawan dan kondisi lapangan menjadi faktor yang harus diantisipasi. Oleh karena itu, program internasionalisasi bagi tim muda perlu ditingkatkan agar pemain terbiasa menghadapi variasi permainan.
Selanjutnya, analisa pertandingan dan video review menjadi alat penting untuk pembelajaran. Dengan demikian, pelatih dan pemain dapat memperbaiki aspek teknis dan taktis secara lebih terukur. Selain itu, pengalaman tersebut juga membuka jaringan bagi pemain untuk mendapatkan exposure yang lebih luas.
Harapan untuk Masa Depan Zaki dan Sekolah
Pertama, diharapkan Zaki dapat terus berkembang, baik dari sisi kemampuan teknis maupun kedewasaan mental. Selain itu, dengan dukungan berkelanjutan, peluang untuk berkarier di level yang lebih tinggi terbuka lebar. Selanjutnya, SMP Negeri 4 Kota Cirebon diharapkan terus menciptakan lingkungan yang memfasilitasi perkembangan siswa berprestasi.
Dengan demikian, kombinasi antara dukungan sekolah, klub, dan keluarga menjadi kunci agar talenta lokal dapat mencapai potensi maksimalnya. Terlebih lagi, jika ada dukungan dari pihak pemerintah daerah atau pihak swasta, maka peluang tersebut akan semakin besar.
Penutup: Refleksi dan Arah Ke Depan
Sebagai penutup, keberhasilan Zaki Adnan Restu Margayana Harumkan Indonesia bukan sekadar cerita tentang satu siswa yang berprestasi. Selain itu, pencapaian ini mencerminkan kerja kolektif antara sekolah, SSB, keluarga, dan komunitas. Oleh karena itu, masyarakat perlu memaknai prestasi ini sebagai momentum untuk memperkuat ekosistem pembinaan atlet pelajar.
Lebih jauh, apabila sekolah, keluarga, dan pembina SSB terus menjaga serta meningkatkan sinergi, maka Kota Cirebon berpotensi tumbuh sebagai salah satu pusat pengembangan pemain muda nasional. Dengan demikian, pola pembinaan yang sistematis dan berkelanjutan akan memperkuat masa depan sepakbola Indonesia.
Informasi Singkat (Fakta Penting)
- Nama lengkap: Zaki Adnan Restu Margayana.
- Sekolah: SMP Negeri 4 Kota Cirebon (kelas 8 G).
- Kompetisi: Universal Youth Cup China 2025, Dingnan, China (18–24 Agustus 2025).
- Tim: Timnas Badan Liga Sepakbola Pelajar Indonesia (BLiSPI) U-15.
- Pencapaian: Runner-up turnamen; mendapatkan apresiasi/penghargaan dari sekolah pada 8 September 2025.
- Pembinaan: SSB Bina Sentra FA Cirebon.
BACA JUGA : Bukti Baru Kasus Gedung Setda Kota Cirebon
BACA JUGA : Timnas Pelajar U-15 Raih Universal Youth Cup


















