Cirebon,- Proses normalisasi Sungai Sijarak yang berada di RW 10, Kelurahan Pekiringan, Kecamatan Kesambi, Kota Cirebon, mulai dilakukan sejak Senin (7/10/2024).
Langkah ini dilakukan sebagai upaya untuk mengantisipasi banjir di musim hujan, yang kerap melanda wilayah permukiman dan kawasan Jalan Cipto Mangunkusumo.
Bahkan, untuk mempercepat normalisasi, mobil truk excavator dikerahkan, mengingat sedimentasi di sungai tersebut cukup tebal.
Lurah Pekiringan, Diza Setya Aji Pambudi mengatakan normalisasi Sungai Sijarak telah menjadi agenda rutin. Setiap tahun, normalisasi dilakukan di beberapa wilayah di Kelurahan Pekiringan, terutama menjelang musim hujan.
Tahun ini, lanjut Diza, fokus normalisasi berada di RW 10, yang sebelumnya belum pernah mendapatkan penanganan serupa.
“Normalisasi sungai ini sangat penting untuk mengatasi penyempitan aliran akibat sedimentasi yang menumpuk. Di RW 10 ini, sedimentasi sudah sangat tebal, dan warga tidak bisa melakukan pembersihan secara manual, sehingga kami menurunkan truk excavator untuk pengerjaan ini,” ujar Diza saat dihubungi Selasa (8/10/2024).
Sebelumnya, kata Diza, normalisasi Sungai Sijarak telah dilakukan di RW 01 dan RW 08, yang juga menghadapi permasalahan banjir akibat aliran air yang terhambat.
Diza menambahkan program normalisasi ini merupakan bagian dari upaya preventif yang dilakukan dalam mengantisipasi potensi banjir saat curah hujan tinggi.
“Harapan kami, dengan normalisasi Sungai Sijarak ini, banjir bisa dicegah, terutama di daerah-daerah yang rawan seperti pemukiman warga dan jalan-jalan utama,” katanya.
Diza meminta peran serta masyarakat dalam menjaga kebersihan sungai setelah proses normalisasi selesai. Oleh karena itu, ia mengimbau warga untuk tidak membuang sampah ke sungai dan aktif berpartisipasi dalam menjaga lingkungan.
“Setelah normalisasi ini, kami harap warga bisa turut menjaga kebersihan sungai dan tidak membuang sampah sembarangan, sehingga aliran air tetap lancar dan masalah banjir bisa kita hindari bersama,” pungkas Diza.
Tinggalkan Balasan