CIREBON – Kecamatan Pekalipan bersiap untuk melaksanakan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) yang akan digelar tahun depan.
Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah Kota Cirebon, Iing Daiman mengatakan, survei SSGI sangat penting untuk mendapatkan data yang akurat.
“Survei tahun depan akan berfokus pada konsistensi data, mengingat sebelumnya terdapat perbedaan hasil yang signifikan,” katanya, Selasa (8/10/2024).
Dirinya melanjutkan, pada survei tahun 2021 sendiri masih terlihat perbedaan besar pada data hasil survei.
“Makannya kita tahun depan berfokus pada keakuratan data dan konsistensi dari objek yang dilakukan survei,” lanjutnya.
Pada hasil survei SDKI 2020 menunjukkan angka gizi buruk sebesar 19,9 persen, sementara estimasi terbaru memproyeksikan angka tersebut turun menjadi 13 persen.
“Data tersebut penting karena dengan data yang akurat dapat menentukan kebijakan kesehatan yang ada di Kota Cirebon,” jelasnya.
Iing mengungkapkan, Kota Cirebon memiliki 67 blok sensus yang akan mencakup 10 rumah tangga balita di setiap bloknya.
“Survei ini menjadi parameter evaluasi di berbagai tingkatan, baik kota, provinsi, maupun nasional,” ungkapnya.
Sementara itu, Camat Pekalipan Gandi mengatakan, untuk di Kecamatan Pekalipan sendiri ada 7 blok sensus.
“Jadi ada 2 blok di Jagasatru, 2 blok di Pekalipan, 2 di Pulasaren, dan 1 di Pekalangan, memang kita hanya untuk mensukseskan survei ini,” katanya.
Dirinya berharap dengan adanya survei tersebut akan menurunkan angka stunting di Kecamatan Pekalipan.
“Untuk saat ini terdapat 209 kasus turun sebesar 15 persen dari tahun 2023, karena memang kita menjadi lokus penurunan stunting,”
Tinggalkan Balasan